Kamis, 16 November 2023

Cinta Saja Tidak Cukup, Ini 5 Kunci Pernikahan Berbahagia

Kita barangkali sempat bertanya bagaimana sebagian orang yang telah menikah sepanjang beberapa puluh tahun, tetap kelihatan berbahagia seperti di hari pernikahan mereka. Menurut seorang terapi pernikahan dan keluarga sekalian penulis buku Paul Hokemeyer, PhD, pasangan-pasangan berbahagia ini mempunyai sejumlah rahasia. 

"Sejauh ini saya sudah jadi pemirsa atas sesuatu yang dapat dan tidak dapat membuat cinta tahan lama," ucapnya. "Dan walaupun intensif seksual memang menyusut bersamaan umur, tetapi kemampuan cinta dapat tumbuh semakin kuat saat pasangan memberikan perhatian untuk tumbuhkan karakter-sifat tertentu dalam jalinan mereka," ungkapkan Paul. 

Kunci pernikahan yang berbahagia dan abadi Selanjutnya, Paul juga membagi sejumlah kunci pernikahan yang berbahagia dan abadi, seperti d ikutip dari situs Best Life di bawah ini. 

1. Sama-sama menghargai 

Menurut Paul, lepas dari tujuan seksual, ras, umur, agama, atau keunikan lain dari sesuatu pasangan, satu perihal yang membuat mereka masih tetap sehat, berbahagia, dan sama-sama menyukai ialah rasa hormat yang dalam pada pasangan. "Dari mana saja mereka berasal, ke mana saja mereka akan pergi, dan di mana saja mereka ada sekarang ini, sama-sama menghargai beperan penting pada sebuah jalinan pernikahan," katanya. 

2. Rasa ingin ketahui 

Pasangan yang masih tetap berbahagia bersama sebelumnya tidak pernah kehilangan rasa ingin ketahui mereka akan dunia yang mereka tempati, keduanya, atau diri sendiri. "Rasa ingin ketahui ialah hal yang membuat pasangan dapat bangkit dari tempat tidur tiap pagi dan menunggu apa yang bisa mereka dapatkan hari itu," terang Paul. Simak juga: 4 Bukti Kehidupan Sex Suami-Istri, Orgasme Bukan Kewajiban 

3. Punyai hasrat komedi yang bagus 

Pasangan yang ketawa bersama, terus akan bersama-sama. "Jadi berbahagia dalam periode waktu lama memerlukan menyaksikan jumlahnya komedi dalam rintangan dan kelesuan hidup," ungkapkan Paul. "Pasangan yang tidak dapat ketawa bersama pasti alami kehidupan yang memilukan dan usai dengan perpisahan yang tidak terelak," tutur ia.

 4. Sesuaikan cara 

"Pernikahan ialah maraton, bukan lari cepat," terang Paul. "Saya sudah menyaksikan kebanyakan pasangan yang berpikiran jika kecepatan mereka mengawali pernikahan harus terus sama sepanjang pernikahan berjalan. Walau sebenarnya tidak," ucapnya. Pasangan harus mengetahui, pernikahan melalui fase-fase kehidupan dan harus secara sadar sesuaikan cara mereka. 

5. Memprioritaskan kebaikan 

Hati yang bagus benar-benar punya pengaruh dalam pernikahan. "Hidup ini penuh rintangan dan ketidakjelasan. Ini bisa membuat kita jadi kejam dan ringkih," kata Paul. "Pasangan menikah yang berhasil sukses menantang dorongan ini secara aktif memupuk semangat yang murah hati dan baik hati," tambah ia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Ahli Parenting Harvard, Sekolah Bagus Bukan Garansi Masa Depan Anak

Banyak orang-tua berlomba supaya anaknya dapat memperoleh pendidikan di sekolah terbaik. Semua langkah dilaksanakan untuk sekolah anak supay...